Jelang hari raya Natal dan Tahun baru, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pemerintah nggak akan membatasi pergerakan masyarakat.
“Tidak ada pembatasan mobilitas pada penyelenggaraan Nataru 2022/2023. Namun mengingat tren COVID-19 nasional cenderung meningkat maka penyelenggaraan Nataru perlu dikelola dengan baik,” kata Menhub Budi Karya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta.
Menhub mengatakan selain meningkatnya kasus COVID-19, pemerintah juga memperhatikan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru yang bersamaan dengan libur sekolah dan peningkatan mobilitas masyarakat pada masa tersebut.
He emphasized that the implementation of Christmas and New Year transportation must continue to prioritize aspects of health, safety, security, and comfort for the community. Therefore, the Ministry of Transportation (Kemenhub) took policies and several steps during the Christmas and New Year period.
Diantaranya memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi, sosialisasi kepada operator angkutan penumpang dan barang, inspeksi (rampcheck) kelayakan sarana dan prasarana transportasi, menerapkan manajemen.
Rekayasa lalu lintas di tol maupun non-tol seperti contra flow, one way, pembatasan angkutan barang, manajemen rest area, sosialisasi ke masyarakat, penerapan protokol kesehatan juga dilakukan sama pemerintah, Buzztie.
“Untuk memastikan angkutan Nataru berjalan lancar, aman, dan selamat, Kemenhub senantiasa merujuk pada SE Satgas Penanganan COVID-19 dan Inmendagri. Biasanya kita koordinasi, yang itu ditujukan semua pemerintah daerah agar mengikuti,” ujar Menhub.
The movement of people will be dominated by private vehicles by as much as 28.26 percent and motorbikes by as much as 16.47 percent. While the highest mode of use is still using road transport with a total of around 67.97%.
Ia menambahkan posko angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan dimulai dari 19 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023, khusus angkutan laut sampai 8 Januari 2023.