Hari Pertama pemberlakuan kebijakan masuk sekolah pada jam 05.00 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur terpantau tidak berjalan efektif nih, Buzztie.
Karena menurut pantauan di SMA negeri 5, Jalan Thamrin, Kota Kupang cuma ada sembilan siswa yang datang tepat waktu yaitu pada pukul 05.00 WITA, sedangkan ribuan siswa lainnya terlambat masuk sekolah. Jumlah siswa SMA Negeri 5 Kupang ada sekitar 1.500 orang.
“Rata-rata siswa datang pukul 06.00 dan 06.30 WITA,” kata Yoseph Moruk, siswa pada sekolah tersebut.
Setelah sembilan siswa tersebut tiba di sekolah, dilanjutkan dengan apel pagi di halaman sekolah. Seusai apel pagi, siswa masuk ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
Para guru, pegawai dan guru-guru magang juga terlihat datang pukul 05.00 WITA. Beberapa guru dan pegawai mengatakan tidak setuju dengan kebijakan yang dikeluarkan Gubernur NTT Viktor Laiskodat tersebut.
Minggu lalu, Gubernur Laiskodat memilih enak SMA dan empat SMK di Kota Kupang yang semua siswanya harus masuk sekolah lebih awal yaitu pukul 05.00.
Alasannya, Laiskodat ingin membentuk karakter siswa supaya menjadi generasi yang unggul. Nggak cuma unggul dalam akademik tapi juga karakter.
Sekolah yang siswanya harus masuk sekolah lebih awal ialah SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 5, dan SMA Negeri 6. Kemudian SMK Negeri 1, SMK Negeri 2, SMK Negeri 3 dan SMK Negeri 4.
Tetapi, Yoseph menilai kalau kebijakan itu bakal berdampak dengan daya serap siswa, terhadap pelajaran yang disampaikan guru.
“Seharusnya pembuat keputusan paham tentang psikologi pendidikan. Masuk jam 5 ini akan memengaruhi daya serap siswa,” katanya.
Gimana menurut kalian, efektifkah kebijakan ini untuk diterapkan, Buzztie?