Sungai Asinahu atau Air Asinahu menarik perhatian warganet usia fotonya viral di media sosial. Hal ini berawal dari unggahan foto Air Asinahu yang dibagikan warganet melalui akun media sosial X @tanyakanrl, Minggu (25/2).
Dalam foto yang dibagikan, terlihat banyak warga mencuci baju dan berenang di aliran sungai yang melintas di antara rumah mereka. Bahkan, tepian sungai sudah dalam kondisi keramik, layaknya sebuah kolam renang, Buzztie.
“Walaupun desanya kecil, tapi syukur sungainya sudah dikeramik…enak nya,” tulis pengunggah. Lalu, seperti apa Sungai Asinahu atau Air Asinahu yang ramai diperbincangkan warganet itu?
Sungai bernama Air Asinahu berlokasi di Desa Sawai, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Air Asinahu memiliki air berwarna hijau kebiruan yang mengalir di tepi rumah warga. Sungai tersebut dipasang keramik biru di pinggirannya, sehingga terlihat seperti kolam pemandian. Walau tepi sungai dipasang keramik, bagian dasar Air Asinahu tetap dibiarkan berupa bebatuan dasar sungai.
Berdasarkan jurnal karya mahasiswa Universitas Udayana Bali berjudul Problems with the Implementation of Community Based Tourism (CBT) in Ecotourism Development in Sawai Village, North Seram, Central Maluku, Air Asinahu punya rasa yang sedikit asin. Rasa asin itu karena alirannya bermuara ke laut. Ketika laut pasang, air akan balik mengalir ke Air Asinahu jadi terasa sedikit asin. Batas antara air sungai yang tawar dan air laut asin bahkan bisa terlihat jelas saat pagi hari.
Salah satu warga setempat bernama Mey Liem menjelaskan, air sungai tersebut bersumber dari mata air di hulu sungai. Dari mata air itu kemudian mengalir melewati Air Asinahu yang tidak terlalu panjang dan bermuara langsung ke laut.
“Ketinggian air sungai bisa berubah-ubah tergantung dengan pasang surut air laut. Jadi, saat air pasang, permukaan air sungai akan naik, begitu pula sebaliknya,” jelas Mey.
Dia mengungkapkan, nama Asinahu berarti “asin sedikit”. Nama itu dipilih karena sesuai dengan kondisi airnya yang sedikit asin tercampur air laut. Warga setempat memanfaatkan sumber mata air ini untuk berbagai aktivitas, seperti tempat anak-anak bermain, mencuci pakaian, serta mandi.
Sementara untuk buang air, warga tetap menggunakan toilet di rumah masing-masing. Beberapa warga yang berprofesi sebagai nelayan juga kerap memarkirkan perahu motor kecil atau ketinting di tepi sungai. Meski sering digunakan warga, air Asinahu tidak pernah keruh dan tampak bening.