Kalian pernah liat live TikTok mandi lumpur nggak, Buzztie? konten satu ini lagi ramai dibicarakan karena disebut sebagai gaya mengemis baru dan terlihat mengenaskan.
Live TikTok mandi lumpur beberapa kali muncul di for your page (fyp) di akun pengguna TikTok. Pembuat konten itu berharap kalau penonton bisa memberikan gift atau hadiah ke sang pembuat konten yang bisa diuangkan.
Konten yang dibuat mereka adalah mengguyurkan diri sendiri dengan air lumpur sampai berjam-jam dan disiarkan live lewat TikTok. Sayangnya, pemeran itu kebanyakan orang tua dan lansia, Buzztie. Biasanya si pembuat konten duduk ditengah-tengah lumpur sembari mengolesi atau mengguyur air lumpur ke badan. Mereka mengucapkan terima kasih kepada pemberi hadiah.
Karena adanya fenomena ini, pakar komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Angga Purwadika angkat suara. Dia beranggapan kalau media sosial bisa jadi wadah untuk mendapatkan kepopuleran dan yang paling diharapkan adalah uang.
“Orang-orang ini berupaya untuk menarik perhatian dengan berbagai macam strategi. Salah satunya live mandi lumpur TikTok itu,” kata Angga.
Dia mengatakan kalau tindakan itu adalah mengeksploitasi kemiskinan. Berangkat dari konten yang ada di televisi, lalu muncul pula hal itu di TikTok.
“Popularitas ini bisa menghasilkan uang. Mau tidak mau praktik eksploitasi kemiskinan semacam ini diakui bisa menarik perhatian orang banyak,” lanjut Angga.
Untuk menjadikan seorang bisa mendapatkan perhatian masyarakat, para konten kreator justru melupakan nilai moral dan etika yang seharusnya jadi pokok utama.
“Mereka kurang pemahaman atas moral dan etika di internet serta keinginan mendapat popularitas secara singkat.”
Adanya orang tua dan lansia yang turut dalam live TikTok mandi lumpur membuat netizen berpendapat bahwa kegiatan ini dimanfaatkan oleh anak hingga cucunya untuk ‘mengemis’.
“Kasian looh ibu nya ampe pasrah banget”
“Ibu luar biasa sanggup begini demi anak”
“Magrib ayahnya, siang ibunya, anaknya diam-diam aja”
“Siapa yang terhibur yaa?”
“Yaampun enggak ngerti lagi.. segininya yaa cari uang untuk makan?”
Beberapa netizen juga menyebutkan kasus tersebut ke akun Kapolda Metro Jaya untuk segera menindak lanjuti fenomena pengemis online mandi lumpur yang cukup disayangkan ini.