Buzztie, peraturan yang dibuat Dinas Pendidikan Surabaya tentang membebaskan PR ternyata menuai banyak respon dari para orangtua nih.
Meskipun tujuannya biar pelajar bisa dapat pendidikan karakter, nyatanya ada juga orang tua yang setuju atau bahkan nggak setuju sama peraturan baru ini.
Respon pro dari orangtua sebagian dengan alasan karena anaknya mengikuti jam full day school alias baru pulang sekolah aja jam tiga sore, kalau dikasih PR lagi kasian sang anak nggak bisa istirahat.
Another pro response comes from parents who totally agree that their son and daughter are receiving Character Building Education.
Sayangnya, dari banyak respon positif, ada juga yang nggak pro alias kontra nih. Orang tua yang kontra bilang, kalau nggak ada PR anaknya jadi main terus. Mereka mikirnya, kalau dapat PR stimulus otak anak bekerja dan bisa terus berkembang.
Nah, kalau tanggapan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, penghapusan PR untuk pelajar SD dan SMP inim harapannya akan digantikan aktivitas lain kayak membantu orangtua, dan mengaji di Taman Pendidikan Al-Quran.