Pecatur muda asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Master Nasional (MN) Shafira Devi Herfesa, menorehkan sejarah baru dengan berhasil lolos ke Piala Dunia Catur 2025, Buzztie. Dalam usia yang baru menginjak 17 tahun, Shafira keluar sebagai juara kategori Putri pada Asian Zone 3. 3 Chess Championship 2025 yang berlangsung di Ulaanbaatar, Mongolia, setelah berhasil mengalahkan pecatur unggulan tuan rumah, WGM Turmunkh Munkhzul.
Kemenangan ini diraih dalam situasi yang penuh tekanan, yang sekaligus membuktikan mental dan kualitas permainan Shafira di level internasional. Dengan pencapaian ini, Shafira menjadi pecatur keempat dalam sejarah Indonesia yang lolos ke Piala Dunia Catur, mengikuti jejak GM Utut Adianto, GM Susanto Megaranto, dan WGM Medina Warda Aulia.
Selain tiket untuk berpartisipasi di ajang prestisius tersebut, Shafira juga membawa pulang trofi juara dan hadiah sebesar USD 1. 500, yang setara dengan sekitar Rp24,7 juta. Prestasi ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi perkembangan catur di Indonesia, khususnya untuk generasi muda.
Meskipun awalnya tidak diunggulkan, Shafira berhasil menaklukkan lawan-lawan tangguh, termasuk pecatur tuan rumah yang memiliki peringkat lebih tinggi. Dia meraih kemenangan berkat strategi cerdik dan permainan yang kuat, meskipun harus bermain dengan bidak hitam.
Kini, Shafira menjadi pecatur putri Indonesia kedua yang berhasil lolos ke Piala Dunia, setelah WGM Medina Warda Aulia. Selain itu, ia juga menjadi satu-satunya peserta tanpa gelar internasional yang berhasil masuk ke tiga besar di turnamen ini.
Selain tiket ke Piala Dunia, Shafira juga mendapatkan trofi dan hadiah sebesar 1. 500 dolar AS. Sebelumnya, ia juga telah meraih medali emas di Porda DIY 2022, Kejurnas U-19, dan PON Aceh-Sumut 2024.