Henry adalah buaya Nil berusia 123 tahun yang dianggap sebagai buaya tertua di dunia. Memiliki banyak anak, keturunannya diperkirakan mencapai lebih dari 10.000 ekor sampai saat ini.
Menurut penelitian, Henry lahir sekitar tahun 1900 di Delta Okavango, Botswana, Afrika Selatan. Pada tahun 1985, buaya ini kemudian dipindahkan ke Pusat Konservasi Crocworld di Afrika Selatan.
Hari ulang tahunnya diperingati setiap 16 Desember, dan pada akhir tahun 2024, ia akan merayakan usia 124 tahun. Tapi, karena Henry lahir di alam liar, tanggal lahir yang sebenarnya tidak dapat dipastikan.
Dengan ukuran yang jauh di atas rata-rata, Henry memiliki panjang lebih dari 5 meter dan berat mencapai 700 kilogram. Untuk perbandingan, biasanya buaya Nil tumbuh hingga panjang 4,5 meter dan berat sekitar 410 kilogram.
Selama tinggal di Crocworld, Henry telah kawin dengan setidaknya enam betina dan menghasilkan ribuan keturunan hanya dalam waktu kurang dari 40 tahun. Spesies ini juga dikenal akan sifat agresifnya, termasuk karakteristik berburu yang menjadi ciri khas buaya Nil.
Buaya Nil adalah predator puncak yang dapat ditemukan di 26 negara di wilayah Afrika Sub-Sahara, tinggal di berbagai habitat perairan seperti danau, sungai, dan rawa, Buzztie. Mereka dikenal sering memangsa hewan lain seperti zebra dan landak, dan tidak jarang, manusia menjadi korban dari serangan mereka.
Pada awal tahun 1900-an, Henry diduga pernah memangsa anak-anak dari suku Botswana, yang membuat suku tersebut memohon bantuan dari seorang pemburu terkenal, Sir Henry Neumann, pada tahun 1903. Neumann kemudian menangkap Henry dan membawanya ke penangkaran, memberikan nama yang dikenal saat ini, yaitu Henry.
Kini, setelah tinggal di Crocworld selama lebih dari 30 tahun, Henry berbagi tempat tinggal dengan buaya tua lainnya bernama Colgate, yang berusia sekitar 90 tahun. Pengunjung dapat melihat Henry dari jarak aman, menyaksikan kemegahan buaya tua yang jauh dari masa lalu kelamnya.