Memahami tangisan bayi bukanlah hal yang mudah bahkan oleh orang tua mereka sendiri. Tapi, sekarang tangisan bayi bisa diterjemahkan lewat sebuah aplikasi Madsaz buatan Medhanita Dewi Renanti, Dosen Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB). Tingkat akurasi penerjemahan diklaim mencapai 94 persen loh, Buzztie.
Dosen Manajemen Informatika IPB itu menyebut aplikasi yang ia kembangkan sangat berguna bagi para ibu. Menurutnya, dengan aplikasi ini para ibu dapat lebih percaya diri dalam menangani anak mereka saat menangis.
“Manfaat dari aplikasi ini alhamdulillah sudah banyak membantu ibu-ibu, utamanya yang baru punya anak untuk menerjemahkan tangisan bayinya,” ujar Medhanita sebagaimana dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud pada Selasa (2/5).
Medhanita mendapatkan ide awal pembuatan aplikasi Madsaz pada tahun 2011. Ketika itu, Medhanita sedang mengandung bayi dan mengikuti seminar mengenai tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, munculah ide untuk menciptakan aplikasi penerjemah tangisan bayi.
“Saya dapat informasi bahwa bayi itu memiliki bahasa yang dapat dimaknai atau diartikan oleh orang dewasa dan saat itu memang belum ada software yang berbasis android untuk menerjemahkan tangisan bayi,” ujar Medhanita.
Pada tahun 2013, bentuk awal dari aplikasi Madsaz adalah desktop. Kemudian, pada tahun 2015 Medhanita mengembangkannya untuk platform android setelah penyempurnaan yang dilakukan. Kini, aplikasi Madsaz dapat diunduh di Playstore dengan penggunaan yang lebih mudah.
“Aplikasi ini tersedia dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Aplikasi ini juga bersifat universal bisa digunakan oleh semua bayi,” kata Medhanita.
The Madsaz application has so far been downloaded by more than 180 thousand people. The greatness of this application made by Medhanita is that it is not only used by Indonesian citizens but also by 109 citizens from various countries. The average Madsaz user is young parents.
Tingkat akurasi dari aplikasi Madsaz diklaim sekitar 94 persen sehingga orang tua dapat mengambil keputusan secara tepat lewan penggunaannya. Akan jauh lebih efektif lagi kalau penggunaannya pada bayi berusia 0-3 bulan.
Medhanita mengatakan aplikasinya itu bisa mendeteksi lima jenis tangisan yaitu tangisan karena lapar, mengantuk, bersendawa, kembung atau ada gas, dan merasa tidak nyaman.
Untuk mengetahui jenis tangisan tersebut, pengguna bisa cukup dengan merekam tangisan bayi dalam waktu beberapa menit lalu alat akan menerjemahkannya.
“Misalnya ternyata nangisnya karena tidak nyaman, mungkin bisa dicek apakah popoknya sudah basah misalnya,” kata Medhanita.
Wah, inovatif dan sangat membantu sekali ya, Buzztie!