Kasus pembobolan rekening Bank Central Asia (BCA) bikin heboh karena dilakukan oleh tukang becak dan kasus ini berbuntut panjang.
Pelaku bernama M. Thoha dan Setu. Sementara sang pemilik rekening adalah Muin Zachry. Zachry bersiap melaporkan BCA secara pidana dan perdata, Buzztie.
Selain melaporkan BCA, Muin Zachry juga akan melaporkan teller BCA yang saat itu memberikan uang kepada kedua tukang becak itu. Penasihat hukum Muin, Dewi Mahdalia menegaskan kalau pihaknya akan menjatuhkan somasi terlebih dahulu.
“Rencana mau saya somasi dulu. Setelah itu, saya akan laporkan ke BI (Bank Indonesia), ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan), juga ke Polda Jatim,” kata Dewi, yang juga anak kandung Muin, dikutip dari detikcom, Selasa (24/1).
Uang yang dibobol sebanyak Rp345 juta itu rencananya bakal dipakai untuk berobat istri Muin. Uang tersebut merupakan hasil dari penjualan dua rumah di Surabaya dan Sidoarjo. Sayangnya, istri Muin meninggal dunia sebelum uang itu sempat dipakai berobat. Istri Muin bernama Putri Ariyani mengembuskan napas terakhir dua pekan setelah rekening dibobol. Tepatnya pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Setelah sempat kaget kalau dompet berisi tabungan dan identitas lainnya hilang, Muin lalu melakukan cross-check ke kantor BCA Cabang Indrapura. Tapi, pihak bank menyampaikan kalau sudah ada penarikan besar-besaran di Indrapura.
Sebelumnya, pembobolan terjadi pada hari Jumat (5/8/2022) di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu Setu berhasil membobol uang yang berada di tabungan BCA milik Muin Zachary. Setu berhasil mengelabui teller bank, Maharani Istono Putri. ketika melakukan aksinya tersebut, Setu menyamar sebagai Muin dengan membawa buku tabungan, KTP asli , Nomor PIN dan memakai masker dan peci.
Setelah itu Putri langsung memproses penarikan uang pada tabungan Muin dan dilakukan sesuai prosedur di bank tersebut. Putri juga menegaskan kalau tanda tangan Setu mirip dengan tanda tangan Muin. Dia memperhatikan dan melihat langsung slip penarikan yang diserahkan Setu kepadanya.
“Spesimen tanda tangan, hasilnya sama (dengan tanda tangan korban),” ungkapnya.
Setu melakukan aksi pembobolan tersebut bersama satu pelaku lainnya. Ia adalah M Thoha, pria yang menyewa kamar kos di rumah Muin di Jalan Semarang, Surabaya.
Saat pencurian, Muin sedang salat Jumat. Usai salat Jumat, Muin terkejut melihat kamarnya sudah acak-acakan, di mana dompet dan laci menyimpan buku tabungan sudah terbuka. Saat yang sama, Thoha bertemu dengan Setu, seorang tukang becak yang punya perawakan yang sama dengan Muin. Setu kemudian melakukan pencurian di tempat kejadian.
Usai pencurian itu, Muin sempat ingin memblokir rekeningnya di kantor cabang bank BCA di Pasar Turi. Tapi, setelah dicek, ternyata ada penarikan di tabungannya.
“Setelah itu bapak saya lari ke kantor cabang Pasar Turi, di situ dicek ternyata ada penarikan besar-besaran di Indrapura. Bapak saya makin kaget terus bilang ke tellernya, ‘loh, kok bisa? Wong itu rekening saya, atas nama saya’,” kata Dewi.
Muin pun mengkroscek ke kantor cabang Indrapura. Pada saat itulah Muin menanyakan bagaimana bisa teller mencairkan uang miliknya kepada orang lain?
“Setelah itu bapak saya langsung ke kantor bank di Indrapura, dibenarkan ada penarikan. Bapak saya bilang ‘lah ini saya yang punya, kok bisa kamu kasihkan? Saya atas nama Muin sendiri’,” kata Dewi Mahdalia, putri sekaligus penasihat hukum Muin, Minggu (22/1/2023).