Seekor burung merpati di India ditahan oleh kepolisian karena dicurigai sebagai mata-mata China sejak Mei 2023. Burung merpati ditahan selama 8 bulan sampai akhirnya dilepaskan terbang bebas pada Selasa (30/1).
Pada Mei 2023, merpati tersebut ditangkap di dekat sebuah pelabuhan di Mumbai, India dengan dua cincin yang diikatkan di bagian kakinya. Polisi menemukan merpati tersebut membawa pesan yang dipercaya berisikan karakter huruf China, Buzztie.
Merpati itu lalu dicurigai terlibat dalam spionase dan dikirim ke Rumah Sakit Hewan Bai Sakarbai Dinshaw Petit di Mumbai.
Organisasi aktivis hewan, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) mengatakan pada Kamis (1/2) bahwa cabangnya di India sudah membantu mengamankan kebebasan merpati tersebut.
“Kelompok ini mengetahui bahwa pada Mei 2023, polisi telah menemukan merpati tersebut dengan pesan yang tidak terbaca yang tertulis di sayapnya,” kata PETA dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Business Insider, Jumat (2/2).
Setelah itu, mereka menghubungi polisi setempat dan mendapatkan surat izin untuk pembebasan burung itu. Merpati itu kemudian diketahui sebagai burung balap dari Taiwan yang melarikan diri dan terbang ke India. Seorang juru bicara Asosiasi Balap Merpati Taiwan mengatakan, meskipun burung itu mungkin telah terbang dari Taiwan ke India, tidak jelas apakah benar-benar merupakan burung balap karena polisi tidak merilis nomor serinya.
Merpati memiliki sejarah sering digunakan untuk tindakan spionase oleh sebuah negara ke negara lain. Selama Perang Dunia I, burung ini dipasangi kamera kecil dan dilepaskan ke wilayah musuh. Selain itu, merpati juga ditugaskan sebagai pengirim pesan melewati perbatasan musuh, karena kecepatan dan kemampuannya untuk terbang.
Tingkat keberhasilan metode ini sekitar 95 persen, dengan merpati menyelesaikan pengiriman pesan mereka dan terus digunakan untuk spionase hingga tahun 1950-an. Seekor merpati bernama Cher Ami terkenal karena misi terakhirnya yang ditugaskan untuk membantu menyelamatkan 194 tentara dari batalion tentara Amerika Serikat yang dikepung dalam perang melawan Jerman pada 14 Oktober 1918.
Cher Ami tertembak di bagian kaki dan dadanya oleh musuh tetapi berhasil mengembalikan pesan ke lotengnya, karena pesannya tergantung di kakinya yang terluka. Burung itu kemudian mati pada 13 Juni 1919 akibat luka yang dideritanya selama menjalankan misi.