Ratusan jemaat di Jerman menghadiri sebuah gereja Protestan di Bavaria yang dipimpin oleh ChatGPT yang menggunakan teknologi Artificial Intellegent (AI), Buzztie.
Chatbot ChatGPT yang digunakan itu berhasil memimpin lebih dari 300 jemaat yang melakukan rangkaian ibadah doa, khotbah, pemberkatan, dan musik selama kurang lebih 40 menit.
Dalam acara keagamaan yang dihadiri lebih dari 300 orang itu, ada sebuah avatar yang menyerupai seorang laki-laki. Avatar tersebut adalah pendeta yang memimpin ibadah. Avatar tersebut menyampaikan khotbah dengan wajah tanpa ekspresi dan suara yang monoton.
“Teman-teman terkasih, suatu kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini dan berkhotbah kepada Anda sebagai kecerdasan buatan pertama pada konvensi Protestan di Jerman tahun ini,” demikian bunyi khotbah yang disampaikan avatar di gereja pada hari itu.
Doa, khotbah, pemberkatan, dan musik dalam rangkaian ibadah umat Protestan di gereja tersebut dibuat menggunakan ChatGPT.
Nggak cuma mengandalkan ChatGPT, ibadah itu juga dibantu oleh Jonas Simmerlein yang merupakan seorang teolog dan filsuf dari Universitas Wina.
Dalam wawancara yang dikutip dari The Associated Press, Rabu, 14 Juni 2023, ia lebih suka menyebut dirinya sebagai pendamping dari mesin ChatGPT karena sebenarnya 98 persen adalah hasil kerja mesin AI tersebut.
“Saya memang yang menyusun layanan ini, tetapi sebenarnya saya lebih suka disebut sebagai yang menemaninya. Alasannya karena menurut saya 98% hasilnya berasal dari mesin (ChatGPT),” kata sarjana berusia 29 tahun itu sebagaimana yang dilansir dari The Associated Press.
Gimana menurut kalian Buzztie?