Dua orang mahasiswa magister Ilmu Kepolisian Universitas Airlangga (Unair), diundang oleh pemerintah Amerika Serikat ke markas besar Federal Bureau Investigation a.k.a FBI.
Mereka adalah Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu. Kedua mahasiswa ini diundang soalnya mereka berhasil membongkar kasus DMV Website Scam Page.
Jadi, kasus ini adalah kasus pemalsuan situs resmi pemerintah Amerika Serikat untuk mengoleksi data pribadi warga Amerika Serikat, untuk bisa mendapatkan dana bantuan Covid-19 yang nantinya akan dijual.
According to mas Eko’s Explanation dari situs UNAIR, jadi data pribadi yang diambil oleh pelaku ini, nantinya akan digunakan untuk mencairkan dana Pandemic Unemployment Assistance (PUA) untuk pengangguran warga Amerika Serikat senilai US$ 2 ribu per datanya untuk dijual lagi, seharga US$ 100 per satu data.
Awalnya, mas Eko dan Harianto mendapatkan informasi dari tersangka, yang didapatkan dari Whatsapp chat dan Telegram dan memperoleh 30ribu data. Dari data ini, akhirnya Eko dan Harianto melibatkan dua institusi yaitu FBI dan Polda Jawa Timur melalui tim Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus
Setelah ditangani, akhirnya kasus ini berhasil diselesaikan dengan menggerebek tersangka di kamar Hotel Quest, Wonorejo, Kota Surabaya pada 1 Maret 2021.
Polisi berhasil menangkap dua tersangka, yaitu SFR,yang menyebarkan scampage, dan MZMSBP, yang membuat scampage. Selain itu, pelaku juga memalsukan website resmi milik pemerintah Amerika yang sebanyak 14 laman.