Pada tanggal 20 Maret 2024 lalu, ada fenomena menakjubkan yang bernama Equinox atau Ekuinoks. Apa saja dampaknya bagi wilayah Indonesia?
Informasi tentang adanya Equinox tertera di situs resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Disebutkan kalau selama bulan Maret 2024, ada beberapa kejadian, mulai dari bulan baru (10 Maret), Equinox (20 Maret), hingga bulan purnama (25 Maret).
Equinox adalah keadaan saat matahari melintasi ekuator sehingga siang dan malam bagi tempat-tempat di lintang 0 derajat sama panjang. Atau, saat busur siang dan busur malam matahari sama panjang bagi semua tempat di bumi dan diperkirakan terjadi pada 21 Maret dan 23 September.
Informasi tambahan, menurut situs resmi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kata ‘Equinox’ berasal dari bahasa Latin, ‘aequus’ yang berarti sama dan ‘nox’ dengan arti malam. Hal ini merujuk pada lamanya waktu siang dan malam yang hampir sama ketika Equinox terjadi.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengartikan Equinox sebagai fenomena astronomi ketika matahari mengitari garis khatulistiwa dan terjadi dua kali selama setahun, yakni pada tanggal 21 Maret dan 23 September, Buzztie.
Lebih lanjut, fenomena tahunan ini terbagi pada 2 jenis. Keduanya adalah Vernal Equinox yang terjadi di bulan Maret dan Autumnal Equinox pada bulan September. Adapun untuk Autumnal Equinox oleh BRIN diprediksi jatuh pada 22 September 2024 mendatang.
Ketika Equinox terjadi, sering beredar kabar seputar bahaya dan dampak yang dapat menerpa. Benarkah begitu? Dirujuk dari situs National Geographic dan Earthy Sky, berikut beberapa dampak Equinox:
- Matahari terbit dan terbenam lebih cepat saat Equinox.
- Waktu siang dan malam yang kurang lebih sama. Bedanya, waktu siang lebih lama sekitar 8 menit.
- Untuk bumi bagian utara, Equinox bulan Maret akan menyebabkan matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat.
- Adapun untuk wilayah di selatan garis khatulistiwa, matahari terbit lebih lambat dan terbenam lebih awal.
- Menyebabkan angin yang lebih dingin di bagian selatan khatulistiwa.
- Untuk wilayah di garis lintang 0 derajat, akan terkena sinar matahari paling maksimal sepanjang tahun.
- Terganggunya transmisi sinyal satelit yang pada gilirannya dapat memengaruhi kualitas koneksi internet.
Nah, itulah beberapa dampak yang akan terjadi jika fenomena Equinox ini terjadi.