Miss Grand International Organization memutuskan mencabut gelar second runner-up dari Miss Grand Myanmar 2024, Thae Su Nyein. Hal ini dilakukan karena perilaku Su Nyein yang dianggap tidak pantas dan melanggar beberapa peraturan.
“Miss Grand International Organization telah memutuskan mencabut gelar juara kedua dari Miss Grand Myanmar 2024, Thae Su Nyein, karena perilaku dan tindakan tidak pantas yang melanggar beberapa peraturan. Pengumuman ini dibuat untuk informasi Anda,” tulis akun resmi Miss Grand International pada Senin, 28 Oktober 2024.
Pengumuman tersebut mendapat beragam komentar dari netizen. “Sikapnya tidak seperti seorang ratu!” tulis salah seorang di antaranya. “Tidak ada ruang untuk perilaku buruk. Suara terbanyak tidak berarti sikap terbaik,” kata yang lain.
“Lain kali pilihlah sesuai kriteria yang benar. Jangan hanya menilai dari popularitas,” timpal netizen lain. “Kami menghormati keputusan papa nawat…dia mengambil keputusan terbaik yang sesuai untuk organisasi,” seru yang lain.
Sebagai informasi, kontroversi ajang kontes kecantikan ini mencuat ketika Direktur Nasional Myanmar (ND) Htoo Ant Lwin secara fisik melepaskan mahkota dan selempang dari Thae Su Nyein di atas panggung setelah dia dianugerahi posisi 2nd runner-up. Ia dinyatakan kalah dari Miss Grand India, Rachel Gupta.
Setelah kejadian itu, MGI mengakhiri kontrak mereka dengan Lwin, mengeluarkan larangan seumur hidup karena “kurangnya sportivitas dan kredibilitas bisnis.” Situasi memanas ketika Lwin menuduh Nawat berusaha “menjual” mahkota tersebut seharga 25 ribu dolar AS (sekitar Rp393 juta).
Tudingan itu dengan tegas dibantah Nawat. Ia menganggap itu “konyol,” dengan menyebutkan posisinya yang menonjol sebagai “orang terkaya keenam di industri hiburan Thailand.”
Su Nyein menolak posisi second runner-up dalam kontes Miss Grand International 2024. Melalui siaran langsung Facebook, baru-baru ini, Thae Su Nyein mengumumkan keputusannya menolak posisi second runner-up. Ia menyatakan, “Saya tidak menginginkan posisi runner-up kedua. Saya datang untuk memenangkan juara pertama dan percaya bahwa saya pantas mendapatkan posisi lebih tinggi.”
Nyein ikut mempertanyakan alasan dia tidak menerima penghargaan lain, termasuk Kostum Nasional Terbaik, Suara Populer, dan Negara Tahun Ini. Meski ada kontroversi publik, Nawat mengungkap bahwa hubungannya dengan masyarakat Myanmar tetap kuat, berbagi cerita tentang staf rumah tangga Myanmar-nya yang mendukung posisi second runner-up.
“Ketika saya bertanya pada mereka tentang hal itu, mereka mengatakan itu bukan apa-apa, bahwa Miss Grand Myanmar mendapatkan juara second runner-up sangat bagus, dan mereka pikir itu sudah merupakan posisi yang hebat,” ungkapnya.
Organisasi MGI menyatakan bahwa insiden ini, bersama penghentian waralaba Kamboja baru-baru ini, tidak memengaruhi operasi bisnis mereka. Nawat mengonfirmasi bahwa mereka saat ini sedang meninjau peluang kemitraan baru di kedua negara, dengan menyatakan bahwa akan selalu ada kontestan dan penyelenggara yang ingin mewakili negara mereka.
“Seseorang seperti Anda seharusnya tidak berpartisipasi dalam hal kompetitif atau menantang orang lain. Anda harus tetap berada di dunia virtual khayalan Anda sendiri. Akhir cerita!” Nawat menyimpulkan, dengan tegas menutup bab kontes kecantikan Miss Grand International ini.
Adapun Rachel Gupta telah dinobatkan jadi pemenang Miss Grand International 2024 pada Jumat, 25 Oktober 2024 di Bangkok, Thailand. Perempuan asal India itu akan meneruskan langkah pendahulunya, Miss Grand International 2023 Luciana Fuster, asal Peru.
Mengutip laman India Present, Gupta lahir pada 24 Januari 2004 di Jalandhar, Punjab, India. Saat ini, ia berusia 20 tahun dan telah menorehkan prestasi di kontes kecantikan.
Perempuan dengan tinggi badan 1,78 meter ini bukan hanya seorang model dan aktris profesional, ia juga seorang pengusaha. Fasih berbahasa Inggris, Hindi, dan Punjabi, Gupta dikenal cerdas sejak kecil. Ia mencetak sejarah sebagai orang India pertama yang memenangkan gelar Miss Grand International.