Tanjakan Spongebob yang berada di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat kembali viral. Tanjakan curam itu jadi perbincangan publik baru-baru ini setelah kembali memakan korban.
Sebuah mobil tidak kuat menanjak dan kejadian itu terjadi, pada Minggu (29/10) lalu. Berselang dua hari kemudian, satu unit sepeda motor terjatuh karena tak kuat menanjak atau pada Selasa (31/10) lalu. Ketua RT Kampung Bukanagara, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Ineu (42) ikut jadi saksi dalam insiden tersebut, Buzztie. Menurutnya, notabene pengendara yang alami kecelakaan lalu lintas di tanjakan itu merupakan pengendara yang berasal dari luar kota.
“Kecelakaan pasti ada, terakhir hari Selasa kemarin itu motor. Hari Minggunya mobil wisatawan dari Depok dan Jakarta nggak kuat nanjak, mundur lagi. Nah itu yang viral kemarin,” kata Ineu.
Ineu mengungkapkan, kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Spongebob meningkat saat hujan. Terlebih, permukaan jalan di sepanjang Tanjakan Spongebob baru saja dipoles dengan aspal.
“Jadi kalau hujannya deras nggak akan, tapi kalau rintik-rintik malah lebih bahaya. Biasanya itu ada yang selip di atas bannya. Tapi kebanyakan karena kendaraannya nggak kuat nanjak,” ungkap Ineu.
Selain itu, bahaya yang mengintai pengendara motor dan mobil bukan hanya dari curamnya tanjakan, melainkan dari sempitnya badan jalan yang hanya cukup dilintasi satu mobil secara bergantian.
Sebagai informasi, Tanjakan Spongebob punya nama asli Tanjakan Bukanagara, mengacu pada lokasi keberadaannya. Sudut elevasi tanjakan penghubung kawasan wisata Lembang menuju Kota Bandung itu menjadi jalan alternatif wisatawan di kala musim liburan tiba. Untuk antisipasi kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Spongebob, tidak jarang warga sekitar menjadi relawan dan membantu pengendara mobil nya gagal menanjak.
Seperti yang dilakukan warga bernama Dadan, melihat SUV yang tak kuat menanjak dia segera berlari dan masuk ke mobil itu untuk memegang kendali. Bukan sekali ini, aksi yang dilakukan oleh Dadan sudah sering dilakukan bahkan pria berumur 42 tahun itu akrab disebut sebagai kuncen atau juru kunci Tanjakan Spongebob.
“Tadi sopirnya ragu-ragu, dia takut nggak bisa naik. Akhirnya saya tawarkan buat disopirin,” kata Dadan.
Tidak sendiri, Dadan kadang dibantu para pemuda di kampung itu. Mereka akan beraksi saat ada sopir yang ragu-ragu melajukan kendaraannya dari bawah hingga ke titik tertinggi Tanjakan Spongebob.
“Apalagi kalau hari Sabtu sama Minggu, pasti banyak yang minta disopirin. Terus kalau sopirnya perempuan atau ibu-ibu, dari Jakarta rata-rata nggak berani. Soalnya mereka kan nggak hafal,” jelas Dadan.
Dia dan para pemuda di kampungnya berperan sebagai sopir pengganti, tidak mematok tarif atas jasa mereka. Tujuan utamanya tentu agar kendaraan yang melintasi Tanjakan Spongebob tak mengalami kecelakaan.
“Kita tujuannya kan membantu, karena kita juga atur jalan di situ biar nggak macet. Kalau ada yang mau kasih uang alhamdulillah, nggak dikasih juga ya nggak apa-apa,” pungkas Dadan.